Kecantikan Indonesia di Ajang Miss Universe



Miss Universe adalah kontes kecantikan nomor wahid di dunia. Awal penyelenggaran dimulai pada tahun 1952 yang merupakan acara Pacific Mills untuk mempromosikan produk pakaian renang Catalina.
Indonesia mulai mengirimkan perwakilan ke ajang Miss Universe mulai tahun 1974. Nia Kurniasi Ardikoesoema merupakan perwakilan pertama Indonesia di ajang Miss Universe dan terus mengirimkan wakil hingga tahun 1977. Tahun 1978 dan 1979 Indonesia tidak tampil dalam ajang Miss Universe dan kembali mengirim wakil pada tahun 1980, 1982, dan 1983. Tahun 1981, 1984 sampai tahun 1991 kembali tidak tampil di Miss Universe.
Pada tahun 1992, lisensi Miss Universe dipegang oleh Yayasan Puteri Indonesia dan mengirim pemenangnya untuk berlaga di ajang Miss Universe. Indira Soediro adalah pemenang perdana Puteri Indonesia 1992 dan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 1992. Namun, pada saat karantina Miss Universe sedang berlangsung, Indira Soediro ditarik pulang ke tanah air oleh pemerintah dengan alasan ajang kecantikan tidak sesuai dengan budaya bangsa.
Puteri Indonesia tidak diselenggarakan pada tahun 1993 dan kembali diselenggarakan pada tahun 1994 dimana pemenangnya adalah Venna Melinda. Venna Melinda dikirim ke ajang Miss Universe 1994 bukan sebagai peserta, melainkan sebagai observer Miss Universe 1994. Tahun 1995 dan 1996, pemenang Puteri Indonesia berlaga di ajang Miss Universe dan kembali berhenti mengirim wakil dari tahun 1997 sampai 2003.
Puteri Indonesia sendiri tidak diselenggarakan pada tahun 1997 sampai 1999 karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat itu. Dan Alya Rohali sebagai pemenang Puteri Indonesia 1996 memegang jabatan terlama Puteri Indonesia selama 4 tahun sebelum akhirnya memahkotai Bernika Ifada tahun 2000.
Indonesia kembali tampil di ajang Miss Universe mulai tahun 2005 sampai sekarang melalui Yayasan Puteri Indonesia. Di awal kembalinya Indonesia tampil di panggung Miss Universe 2005, setelah sekian lama absen, Artika Sari Devi membawa angin segar untuk Indonesia karena berhasil terpilih sebagai 15 besar terbaik. Artika Sari Devi merupakan Puteri Indonesia 2004.
Sejak masuknya Indonesia sebagai semifinalis di Miss Universe 2005, Indonesia harus menunggu selama 8 tahun untuk kembali merasakan masuk sebagai semifinalis yaitu tahun 2013 melalui Puteri Indonesia 2013, Whulandary Herman. Sejak 2013 sampai 2015, nama Indonesia selalu masuk dalam jajaran semifinalis, yaitu Elvira Devinamira dan Anindya Kusuma Putri
Bagaimana peluang Puteri Indonesia 2016 Kezia Roslin Cikita Warouw di ajang Miss Universe 2016 yang akan di selenggarakan di Filipina ? Semoga Kezia terus giat berlatih agar bisa memperpanjang rantai placement Indonesia di ajang Miss Universe.
Berikut perwakilan-perwakilan Indonesia di ajang Miss Universe dari masa ke masa:
1974 Nia Kurniasi Ardikoesoema

Nia Kurniasi Ardikoesoema merupakan wakil perdana Indonesia di ajang Miss Universe. Pengiriman Nia Kurniasi ke ajang Miss Universe melalui pemilihan tertutup. Di debut kali ini, wakil Indonesia tidak diperhitungkan sebagai semifinalis Miss Universe 1974 di Filipina kala itu.


1975 Lydia Arlini Wahab
Tahun kedua Indonesia mengirimkan Lydia Arlini Wahab ke ajang Miss Universe 1975 di El Salvador. Lydia juga gagal tembus sebagai jajaran semifinalis. Sebelumnya, Lydia juga mewakili Indonesia di ajang Miss International 1974 namun tidak masuk sebagai semifinalis dan ajang Queen Of The Pacific 1974 yang berhasil memenangkan award Miss Crowning Glory.


1976 Juliarti Rahayu
 Tahun 1976, Indonesia kembali mengirimkan wakil dengan pemilihan tertutup melalui Juliarti Rahayu. Juliarti juga belum mampu menembus ketatnya jajaran semifinalis Miss Universe 1976.


1977 Siti Mirza Nuria Arifin


Gadis asal Palembang ini ditunjuk untuk mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 1977 di Republik Dominika. Siti Mirza juga tidak meraih spot semifinalis.





1980 Andi Nana Rivayatte Basoamier
 Setelah absen pada tahun 1978 dan 1979, Indonesia kembali mengirim wakilnya di ajang Miss Universe 1980 di Korea melalui Andi Rivayatte. Tahun ini Indonesia juga belum mampu menembus jajaran semifinalis.


1982 Sri Yulianti


Indonesia kembali tampil ke ajang Miss Universe 1982 di Peru setelah absen tahun 1981. Sri Yulianti juga belum mampu masuk jajaran top finalis.



1983 Andi Botenri
 Andi Botenri merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang mewakili Indonesia di dua ajang kecantikan terbesar di dunia yaitu Miss Universe dan Miss World. Andi Botenri mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 1983, Miss World 1982, dan Miss Asia Quest 1982, namun tidak mampu menembus jajaran semifinalis di semua ajang tersebut.


1995 Susanty Manuhutu


Susanty Manuhutu adalah satu-satunya pemenang Puteri Indonesia dari wilayah timur Indonesia, yaitu Provinsi Maluku. Susanty Manuhutu dimahkotai sebagai Puteri Indonesia 1995 oleh Venna Melinda. Santy mewakili Indonesia ke ajang Miss Universe di Namibia dan tidak berhasil masuk semifinal.



1996 Alya Rohali
 Alya Rohali merupakan pemenang Puteri Indonesia 1996. Alya menjabat selama 4 tahun sebagai Puteri Indonesia karena tidak diadakannya pemilihan Puteri Indonesia dari tahun 1997 sampai 1999. Alya Rohali mewakili DKI Jakarta dalam ajang Puteri Indonesia. Alya membawa nama Indonesia ke Miss Universe 1996 di Amerika dan gagal menembus top finalis.



2005 Artika Sari Devi
Artika Sari Devi adalah pembuka jalan untuk placement Indonesia di ajang Miss Universe. Bagaimana tidak, Artika berhasil menjadi satu-satunya wakil Asia yang berhasil melaju ke babak 15 besar Miss Universe 2005 di Thailand. “Join the ball game, Indonesia” teriak Nancy O’Dell memanggil nama Indonesia. Artika Sari Devi menjadi bahan pembicaraan di portal-portal pageant dan dunia. Bagaimana tidak, selain prestasi yang diraihnya, Artika juga mendapat berbagai macam penolakan dari negaranya sendiri. Artika adalah Puteri Indonesia 2004 yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung. Saat ini Artika membuka beauty camp bersama Whulandary yang bernama AW Beauty Camp.
2006 Nadine Chandrawinata
 Wanita blasteran Indonesia-Jerman ini merupakan salah satu peserta favorit di ajang Miss Universe 2006. Namanya masuk dalam bursa taruhan Miss Universe. Namun, pada malam final nama Indonesia tidak dipanggil masuk sebagai 20 besar terbaik. Nadine merupakan Puteri Indonesia 2005 mewakili provinsi DKI Jakarta 4. Sekarang Nadine Chandrawinata terkenal sebagai seorang presenter dan juga aktivis pencinta lingkungan.
2007 Agni Pratistha

Agni Pratistha merupakan Puteri Indonesia 2006 mewakili Provinsi Jawa Tengah. Agni dikirim ke ajang Miss Universe 2007 di Meksiko. Dengan performa yang solid di babak swimsuit dan evening gown competition, nyatanya belum mampu membawa Agni masuk dalam jajaran top finalis. Saat ini Agni Pratistha dikenal sebagai artis dan pemain film.





2008 Putri Raemawasti
 Putri Raemawasti adalah perwakilan Jawa Timur di ajang Puteri Indonesia 2007 dan meraih mahkota dari Agni Pratistha. Putri Raemawasti adalah pelopor pengunaan swimsuit two pieces di ajang Miss Universe. Selama ini, Indonesia selalu memakai bikini one piece. Penggunaan bikini two pieces pun belum mampu mengantarkan Putri menjadi salah satu di jajaran semifinalis.

2009 Zivanna Letisha Siregar
 Zivanna Letisha Siregar mewakili DKI Jakarta 6 dalam Puteri Indonesia 2008. Pemenang Puteri Indonesia 2008 ini berhasil mengalahkan pesaing terberatnya yaitu Raline Rahmat Shah yang kini terkenal sebagai aktris, bintang film dan bintang iklan. Zivanna berangkat ke Kepulauan Bahama membawa nama Indonesia di ajang Miss Universe 2009. Zivanna berhasil mencuri perhatian dari penikmat pageant dengan berhasil memperoleh voting tertinggi. Harapan besar kembali hinggap ke Indonesia untuk melaju ke babak semifinal. Namun, nama Indonesia tidak kunjung disebut dalam jajaran semifinalis hingga akhirnya Venezuela menjadi yang terakhir dipanggil sebagai top 15 semifinalis. Saat ini Zivanna dikenal sebagai pembawa berita di salah satu stasiun tv swasta masa kini.
 
2010 Qory Sandioriva

Qory Sandioriva adalah wanita Aceh yang berhasil menggondol mahkota Puteri Indonesia. Qory mewakili Indonesia ke Miss Universe 2010 di Amerika. Wajah cantik Qory belum mampu memikat juri untuk masuk babak semifinal.







2011 Nadine Alexandra Dewi Ames
  
Nadine Alexandra adalah Puteri Indonesia 2010 asal DKI Jakarta 4 yang mewakili Indonesia di Miss Universe 2011 di Brazil. Nadine menjadi salah satu kontestan favorit untuk melaju ke babak semifinal, berkat tampilannya selama karantina. Namun, di saat malam final, Nadine tidak masuk dalam babak semifinal. Saat ini Nadine terlibat sebagai aktivis perlindungan satwa orang utan.




2012 Maria Selena

Wajah barbie Maria Selena mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2012 di Amerika. Namun, wajah cantiknya tidak didukung dengan penampilannya yang cenderung pemalu selama karantina dan preliminary. Maria gagal melaju ke babak 16 besar dan berada di peringkat 10 Best National Costume.






2013 Whulandary Herman


Kemenangan Whulandary sebagai Puteri Indonesia 2013 telah diprediksi banyak orang. Whulan yang mewakili Sumatera Barat di Puteri Indonesia 2013 terbang menuju Russia untuk berkompetisi di Miss Universe 2013. Berkat pengalamannya di dunia modeling dan kontes internasional, Whulandary menjadi harapan besar Indonesia untuk menembus jajaran top finalis. Tampilan yang memukau selama karantina dan preliminary competition membawa nama Indonesia disebutkan sebagai salah satu dari 16 besar Miss Universe 2013. “You’ve been dreaming for a long time and you own it, Indonesia” teriak Mel B untuk Indonesia yang berhasil masuk semifinal. Whulan juga mendapat 3rd runner up Best National Costumes.Saat ini Whulandary membentuk beauty camp bernama AW Beauty Camp bersama Artika Sari Devi.

2014 Elvira Devinamira

Harapan Indonesia juga bergantung pada Elvira Devinamira di ajang Miss Universe 2014 di Amerika. Elvira yang berasal dari Jawa Timur ini membawa beban untuk melanjutkan placement Indonesia. Elvira terbang menuju USA dengan mengalami masalah bagasi karena National Costume yang dia bawa beratnya 20 kg. di malam final, Elvira berhasil mengalahkan beberapa mega favorit melaju ke tahap semifinal. “Come on down, Indonesia”, teriak Thomas Robert. Selain melaju ke babak 15 besar, Indonesia juga meraih Best National Costume.


2015 Anindya Kusuma Putri


Sejak terpilih sebagai Puteri Indonesia 2015 mewakili Jawa Tengah, bullyan seperti tidak habisnya menghampiri Anindya. Anindya dikatakan tidak layak mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2015 di Amerika. Dukungan dan bullyan sepertinya seimbang mengantarkan Anindya terbang menuju Amerika. Belum lagi beban dari orang tua yang sempat melarang Anindya untuk berkegiatan di luar rumah karena foto swimsuitnya disebar di sosial media. Beban yang cukup berat juga dibawa Anindya karena harus melanjutkan placement Indonesia yang telah sukses ditembus oleh dua seniornya. “Next to Advance, Indonesia”, ucap Steve Harvey memanggil nama Indonesia urutan ketiga. Keberhasilan Anindya menembus jajaran semifinalis sepertinya berhasil membungkan mulut hatersnya. Anindya dengan sumringah melaju ke tahap 15 besar.

2016 Kezia Roslin Cikita Warouw

Puteri Indonesia 2016 asal Sulawesi Utara, Kezia Roslin Cikita Warouw akan berlaga di ajang Miss Universe 2016 yang akan diadakan pada bulan Januari 2017 di Filipina. Banyak yang optimis kalau Kezia akan melanjutkan placement Indonesia empat tahun berturut-turut. Good luck, Keke!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prestasi Indonesia di Kontes Kecantikan dan Modeling Tahun 2017

Prestasi Indonesia di Kontes Kecantikan Internasioanl tahun 2016